Momentum HUT ke-65 Kabupaten Muna, Relawan Sabhangka Bachrun Rapatkan Barisan

- Penulis

Kamis, 4 Juli 2024 - 05:43 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Relawan Sabhangka Bachrun, Amir Fariki (Foto: Ist.)

Ketua Relawan Sabhangka Bachrun, Amir Fariki (Foto: Ist.)

 

SABHANGKA.COM, MUNA – Setelah melalui perjuangan yang sangat panjang dengan memperhatikan rentetan fakta sejarah, 4 Juli 1956, akhirnya Muna resmi ditetapkan sebagai sebuah Kabupaten layaknya daerah lain. Kini, 4 Juli 2024, Kabupaten Muna telah menginjak usia ke 65 tahun.

Ketua Relawan Sabhangka Bachrun, Amir Fariki, mengajak anggota relawan menjadikan momen bersejarah tersebut sebagai rasa mencintai tanah Sowite.

“Rasa cinta dan memiliki terhadap Kabupaten Muna harus terpatri dalam jiwa kita,” ucap Amir.

Hal itu menurutnya, tercermin dan terwujud dalam perilaku seluruh masyarakat Muna. Dengan begitu masyarakat Muna bisa mandiri dan memiliki daya saing.

Melalui momen HUT ke-65 Kabupaten Muna, ia mengajak segenap keluarga besar Sabhangka Bachrun untuk tetap solid dan merapatkan barisan mengawal pembangunan dibawah kepemimpinan Drs. H. Bachrun, M.Si.

“Momentum HUT ke-65 Kabupaten Muna, kita jadikan sebagai semangat untuk tetap bersatu dalam barisan,” ujar Amir.

Kepada relawan Sabhangka Bachrun, Amir merefleksi beberapa hasil penelitian yang menunjukkan latar belakang terbentuknya Pemerintahan Kabupaten Muna menjadi jelas setelah diadakan musyawarah antar daerah se-Sulawesi Tenggara di Kendari yang dihadiri utusan dari Kewedanan Buton, Muna, Kendari dan Kolaka.

“Melalui musyawarah ini disepakati bahwa Kabupaten Sulawesi Tenggara harus diperjuangkan pemekarannya sebagai provinsi dengan didukung empat daerah tingkat II yaitu Daerah Tingkat II Buton, Muna, Kendari dan Kolaka,” kata Amir.

BACA JUGA  Porwanas ke-14 Menjadi Bagian dari Perayaan Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalimantan Selatan


Lebih lanjut Amir bilang, Medio tahun 1959 melalui Undang-Undang No. 29 tahun 1959, berdasarkan ketetapan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah menetapkan Kepala Daerah Tingkat II Muna yaitu Drs. La Ode Abdul Kudus sebagai Bupati Muna yang pertama. Hingga dalam perjalanannya selama 65 tahun (1959-2024) Pemerintahan Kabupaten Muna telah mengalami 14 kali pergantian Kepala Daerah Tingkat II.

Ia merinci, Kepala Daerah Tingkat II yang menjabat secara berturut-turut yaitu Drs. La Ode Abdul Kudus (1959-1960), Lettu Inf. M. Thalib (1961-1965), Drs. La Ode Rasyid (1965-1970), Drs. La Ute (1971-1973), Drs. La Ode Kaimuddin (1976-1980), Drs. La Ode Saafi Amane (1981-1985), Drs. Maola Daud (1986-1994), Kol. Saleh Lasata (1995-1997), Kol. Inf. H. Djamaluddin Bedu (1998-1999), Ridwan. BAE (2000-2010), dr. H. L. M. Baharuddin. M.Kes (2011-2015), L.M. Rusman Emba, ST., M.T. (2016-2021);(2021-2024), dan Drs. H. Bachrun, M.Si (2024-2026).

“Dalam perjalanan tersebut, pada masa pemerintahan Bupati Muna Ridwan, BAE terjadi pemekaran wilayah yaitu mekarnya Buton Utara dari Kabupaten Muna. Kemudian pada masa pemerintahan dr. H. L.M. Baharuddin. M.Kes, Muna Barat pisah dari dari Kabupaten Muna,” ungkap Amir.

Lebih lanjut Amir mengetengahkan, sejarah perjuangan pembentukan Kabupaten Muna seiring dengan perjuangan pembentukan propinsi Sulawesi Tenggara. Hal itu dilakukan secara sinergis antara tokoh muda dan tokoh tua, baik yang ada di pulau Muna ataupun yang ada diperantauan, dengan secara perorangan maupun organisasi.

BACA JUGA  Tim Sabhangka ASR Muna Siap Gemparkan Andi Sumangerukka di Muna

Ia menyebut, tokoh muda seperti Idrus Efendi, Halim Tobulu, La Ode Enda dan La Ode Taeda Ahmad dikenal sangat gigih memperjuangkan pembentukan Kabupaten Muna dan Propinsi Sulawesi Tenggara. Dengan organisasi para militer yang dibentuknya seperti Batalyon SADAR (Sarekat Djasa Rahasia) dan Barisan 20 mereka terus menggalang dukungan guna perwujudan pembentukan kabupaten Muna dan Propinsi Sulawesi Tenggara.

Bataliyon SADAR dan Barisan 20 pada awalnya dibentuk untuk melakukan perlawanan terhadap pasukan sekutu (NICA) yang diboncengi Belanda yang mencoba kembali untuk melakukan penjajahan terhadap Indonesia yang telah memproklamirkan kemerdekaannya pada Tanggal 17 Agustus 1945. Dengan jiwa patriotisme yang tinggi, tokoh-tokoh Muna tersebut melakukan perlawanan melalui gerakan bawah tanah dan perang terbuka.

Dalam kesempatannya, dihadapan relawan Sabhangka Bachrun, Amir Fariki mengucapkan “Dirgahayu Kabupaten Muna ke-65, semoga semakin maju dan berkembang dan terus meningkatkan pembangunan daerah demi meraih cita-cita dan harapan akan masa depan lebih baik”.

Facebook Comments Box
Visited 9 times, 1 visit(s) today

Berita Terkait

Tim Sabhangka ASR Muna Siap Gemparkan Andi Sumangerukka di Muna
ASR Menyapa Masyarakat Muna, Siapkan Doorprize Berhadiah Sepeda Motor
HUT Kabupaten Muna ke-65, Momentum Sabhangka ASR Pererat Silaturahim
Ketua Sabhangka ASR Sayangkan Politik Identitas Ramai Menjadi Gunjingan, Isu Korupsi Terabaikan?

Berita Terkait

Sabtu, 6 Juli 2024 - 09:48 WITA

Tim Sabhangka ASR Muna Siap Gemparkan Andi Sumangerukka di Muna

Jumat, 5 Juli 2024 - 12:05 WITA

ASR Menyapa Masyarakat Muna, Siapkan Doorprize Berhadiah Sepeda Motor

Jumat, 5 Juli 2024 - 07:39 WITA

HUT Kabupaten Muna ke-65, Momentum Sabhangka ASR Pererat Silaturahim

Kamis, 4 Juli 2024 - 18:07 WITA

Ketua Sabhangka ASR Sayangkan Politik Identitas Ramai Menjadi Gunjingan, Isu Korupsi Terabaikan?

Kamis, 4 Juli 2024 - 05:43 WITA

Momentum HUT ke-65 Kabupaten Muna, Relawan Sabhangka Bachrun Rapatkan Barisan

Berita Terbaru