SABHANGKA.COM, Muna – Demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Pergerakan Pelajar Pemuda Mahasiswa Sultra (AP3M-SULTRA) di Pelabuhan Penyebrangan Tampo Torobulu akhirnya mendapatkan respons langsung dari Kepala Pelabuhan, Indra Jaya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di gazebo Pelabuhan Tampo Torobulu, Indra Jaya berdialog dengan mahasiswa dan menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan sejumlah tuntutan terkait infrastruktur dan pelayanan pelabuhan. Sabtu (22/3/2025).
Dalam dialog tersebut, Indra Jaya menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan penanganan sementara terhadap jalan berlubang di area pelabuhan dengan pengecoran beton. Perbaikan ini akan dilakukan secara swadaya oleh pihak pelabuhan, ASDP, dan pengelola Kapal Swasta Darma Persada Tunu, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kenyamanan pengguna jasa penyeberangan.
Selain itu, koridor seng di area antrian kendaraan roda dua yang sudah copot juga akan segera diperbaiki melalui mekanisme swadaya guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang.
Menanggapi tuntutan mahasiswa mengenai Manajemen Bisnis (MB) dan dana operasional pelabuhan, Indra Jaya menawarkan solusi agar mahasiswa ikut serta dalam penyampaian aspirasi langsung ke Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara di Kendari.
“Kami berjanji akan memfasilitasi pertemuan mahasiswa dengan pihak terkait agar solusi yang diambil bisa lebih efektif dan transparan,” ujar Indra kepada Sabhangka.com.
Sementara itu, terkait fasilitas toilet yang selama ini mengalami kendala akibat kurangnya pasokan air, Indra Jaya menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengalirkan air yang memadai agar toilet dapat difungsikan kembali dengan baik.
Kepada sabhangka.com, usai dialog, Ketua AP3M-SULTRA, Wandi, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal realisasi tuntutan ini.
“Jika dalam waktu dekat tidak ada perkembangan signifikan, mahasiswa mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara,” ujar Wandi.
Dukungan terhadap aksi mahasiswa ini juga datang dari masyarakat. Pinus, salah satu warga setempat, menyatakan bahwa gerakan mahasiswa ini sangat penting untuk mendorong perbaikan infrastruktur pelabuhan yang selama ini masih kurang diperhatikan.
“Dengan adanya dialog ini, diharapkan perbaikan di Pelabuhan Tampo Torobulu dapat segera terealisasi sehingga pelayanan bagi masyarakat dan pengguna jasa transportasi laut semakin meningkat,” kata Pinus.
Untuk diketahui, pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan Polsek Tampo, ASDP, dan pihak pengelola Kapal Swasta Darma Persada, yang menegaskan komitmen mereka untuk memberikan pelayanan maksimal bagi pengguna jasa penyebrangan Tampo Torobulu.
Penulis : Ridaka
Editor : Redaksi