SABHANGKA.COM, MUNA – Puncak arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Penyeberangan Tampo–Torobulu terjadi hari ini, dengan total 1.376 unit mobil tercatat telah melintas. Lonjakan penumpang menyebabkan antrean panjang kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, di sekitar pelabuhan. Minggu (6/4/2025),
Sejak pagi hari, kepadatan terlihat jelas. Rian, salah satu pemudik, mengaku harus menunggu lebih dari 12 jam untuk bisa menyeberang. Ia menyebut kapal feri dari pagi hingga sore lebih memprioritaskan pengangkutan mobil DAMRI dan sepeda motor.
“Mobil pribadi seperti kami tertunda lama. Bahkan motor pun sebagian mengarah ke Pelabuhan Tampo-Lainea untuk menyeberang menggunakan kapal kecil jenis Papalimba,” ujar Rian.
Petugas registrasi kendaraan di Pelabuhan Tampo, Awaludin, membenarkan bahwa pada trip pagi hingga siang, kapal memang difokuskan mengangkut motor dan kendaraan DAMRI.
“Kendaraan roda empat baru bisa menyusul pada malam hari,” jelasnya.
Untuk mengurangi kepadatan, ASDP mengoperasikan empat kapal, termasuk satu kapal swasta KM. Tunu yang beroperasi penuh selama 24 jam. Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, antrean kendaraan roda empat masih menumpuk di area parkir pelabuhan.
Situasi ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga dua hari ke depan, seiring tingginya arus balik pasca-Lebaran di wilayah Sulawesi Tenggara.
Penulis : Ridaka
Editor : Redaksi