SABHANGKA.COM, JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) telah mengalokasikan dana sebesar Rp 20 triliun untuk mendukung program makan siang bergizi. Anggaran ini merupakan bagian dari total Rp 71 triliun Dana Desa yang telah ditetapkan untuk tahun 2025. Minggu (16/3/2025).
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT) Yandri Susanto mengungkapkan bahwa anggaran tersebut akan difokuskan pada ketahanan pangan desa, dengan memastikan pasokan bahan makanan seperti ikan, telur, ayam, dan beras tersedia secara optimal.
“Kami telah berbicara dengan Presiden dan siap untuk menyukseskan program ini, olehnya pada permendes no.2 tahun 2024 sudah saya tanda tangani,” ujarnya.
Selain itu, menteri yang dilantik pada 21 Oktober 2024, menjabat dalam Kabinet Merah Putih yang dibawahi Presiden Prabowo Subianto ini menyebutkan bahwa Kemendesa juga akan memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam penyimpanan dan distribusi bahan baku.
Yandri menerangkan, konsep desa tematik pun akan dikembangkan, seperti “Desa Padi”, “Desa Jagung”, dan “Desa Ikan Nila”, guna memastikan setiap wilayah memiliki kontribusi dalam rantai pasok makanan bergizi.
“Kami telah menyiapkan modul dan petunjuk teknis untuk implementasi program ini. Jika suatu desa memiliki potensi peternakan ayam petelur, maka Dana Desa bisa digunakan untuk mengembangkan usaha tersebut. Begitu juga dengan desa yang berpotensi menghasilkan beras atau buah melon,” jelasnya.
Yandri berharap, skema yang dirancang ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi desa sekaligus meningkatkan gizi masyarakat.
“Dengan mengalokasikan Rp 20 triliun khusus untuk persiapan bahan baku makan siang bergizi, Kemendesa menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan,” pungkas Yandri
Penulis : Ridaka
Editor : Redaksi