Mengejar Mimpi di Panggung dan Cinta

- Penulis

Senin, 16 September 2024 - 08:15 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fiksi ringkas dibalik ruang redaksi

Oleh: Novrizal R Topa

 

“Kamu semakin jauh, Rak,” ucap Sinta dengan nada sedih. “Aku bangga dengan semua yang kamu capai, tapi aku tidak tahu lagi, di mana posisiku dalam hidupmu.”

 

Di sebuah kota kecil bernama Manggala, seorang pemuda bernama Raka bermimpi menjadi MC (Master of Ceremony) terkenal. Ia tumbuh di keluarga sederhana, di mana keluarganya lebih banyak mendorongnya untuk bekerja di bidang yang “pasti,” seperti pegawai kantoran. Namun, Raka selalu merasa ada sesuatu yang lebih besar yang menunggunya—suatu panggilan yang tak bisa ia abaikan.

Sejak remaja, Raka selalu tampil di acara sekolah sebagai pembawa acara. Dari sana, ia merasakan panggung seolah menjadi tempat di mana ia menemukan diri. Setiap tepukan tangan, tawa, dan sorakan penonton membuatnya yakin, inilah jalur hidup yang ingin ia tempuh.

Namun, mimpi itu tidak mudah dicapai. Setelah lulus sekolah, Raka memutuskan untuk mengejar impiannya dan mulai mencari pekerjaan sebagai MC di berbagai acara kecil. Tentu saja, ia tidak langsung diterima di acara besar. Awalnya, ia hanya mendapat tawaran untuk memandu acara ulang tahun anak-anak dan acara pernikahan sederhana. Meski gajinya sedikit, ia tetap semangat.

Suatu hari, saat menjadi MC di pernikahan teman, seorang event organizer terkenal memperhatikannya. Gayanya yang energik dan humornya yang cerdas membuat penonton terhibur sepanjang acara.

“Anak ini punya bakat,” pikir sang EO.
Mereka mendekati Raka dan menawarkan sebuah pekerjaan untuk memandu sebuah acara festival musik di kota.

Itu menjadi langkah besar pertama Raka. Festival itu menjadi sukses besar, dan nama Raka mulai dikenal di kalangan penyelenggara acara. Ia mendapat lebih banyak tawaran pekerjaan, mulai dari acara perusahaan, festival seni, hingga acara TV lokal. Popularitasnya meningkat pesat, tapi di balik semua itu, ada perjuangan keras yang tidak terlihat orang lain.

Di tengah kesuksesannya, Raka harus menghadapi kritik, kelelahan, dan tekanan dari keluarga yang masih berharap ia menempuh jalan “aman.” Kadang-kadang, ia merasa ragu. Tapi setiap kali naik ke panggung, ia tahu bahwa di sanalah ia berada. Impiannya bukan hanya tentang popularitas atau uang, tapi tentang membawa kebahagiaan bagi orang-orang melalui suaranya.

Setelah bertahun-tahun berjuang, Raka akhirnya mencapai puncak kariernya. Ia diundang menjadi MC di sebuah acara televisi nasional, di mana jutaan orang akan menontonnya. Saat berdiri di belakang panggung sebelum acara dimulai, ia teringat perjalanan panjangnya—dari acara kecil di kampung hingga panggung besar ini.

“Ini adalah mimpiku,” pikirnya. Dengan senyum lebar, Raka melangkah ke panggung dan memulai acaranya dengan penuh percaya diri. Tepuk tangan meriah memenuhi ruangan, dan pada saat itu, Raka tahu, segala usaha dan pengorbanan itu terbayar lunas.

Raka adalah bukti bahwa mimpi besar bisa dicapai, asalkan kita tidak pernah berhenti berusaha.

 

Kisah cintanya

Dalam perjalanan kariernya sebagai MC, Raka tak hanya menghadapi tantangan profesional, tapi juga pergulatan dalam kisah cintanya. Saat ia memulai kariernya, Raka sudah menjalin hubungan dengan seorang gadis bernama Sinta. Mereka telah bersama sejak masa sekolah, saling mendukung dalam suka dan duka. Sinta adalah sosok yang selalu ada untuk Raka, memberikan semangat di saat-saat ia merasa ragu akan mimpinya.

Namun, seiring waktu, ketika karier Raka semakin menanjak, hubungan mereka mulai diuji. Sinta, meski sangat mencintai Raka, merasa semakin tersisih. Jadwal Raka yang pada dalam mengisi berbagai acara dari pagi hingga larut malam, membuat waktu mereka bersama semakin berkurang. Awalnya, Sinta berusaha memahami. Ia tahu, Raka sedang mengejar mimpinya. Namun, rasa kesepian dan kekhawatiran mulai menghantuinya.

Di sisi lain, Raka yang sangat fokus pada pekerjaannya mulai tidak peka dengan perasaan Sinta. Baginya, kesuksesan yang ia raih adalah juga untuk mereka berdua.

“Aku melakukan semua ini untuk kita,” pikirnya. Tapi Sinta menginginkan sesuatu yang lebih dari sekadar kesuksesan, ia menginginkan kehadiran Raka, perhatian yang dulu selalu ia dapatkan.

Puncaknya, saat Raka mendapatkan tawaran besar untuk menjadi MC di acara gala nasional, ia merasa ini adalah kesempatan yang tidak bisa dilewatkan. Namun, tepat di malam acara itu, Sinta mengajaknya bicara serius.

“Kamu semakin jauh, Rak,” ucap Sinta dengan nada sedih. “Aku bangga dengan semua yang kamu capai, tapi aku tidak tahu lagi, di mana posisiku dalam hidupmu.”

Raka terdiam. Untuk pertama kalinya, ia menyadari bahwa kesuksesan yang ia kejar selama ini mungkin telah mengorbankan sesuatu yang jauh lebih berharga, ‘cintanya’. Ia terjebak di antara dua pilihan: melanjutkan kariernya yang tengah menanjak atau memperbaiki hubungan yang mulai retak.

Setelah merenung, Raka mengambil keputusan besar. Di tengah keglamoran dunia hiburan, ia memutuskan untuk memperlambat laju kariernya sementara waktu. Ia menyadari bahwa cinta dan kebahagiaan sejati tak bisa diukur dari seberapa besar pencapaian kariernya. Setelah acara gala selesai, ia segera pulang menemui Sinta.

“Sinta, aku minta maaf. Aku telah terlalu larut dalam mengejar mimpi, sampai lupa bahwa kamu adalah bagian dari mimpiku,” ucap Raka dengan tulus. Ia berjanji untuk lebih seimbang dalam membagi waktunya, tidak hanya untuk karier, tapi juga untuk hubungan mereka.

Sinta terharu, meski masih ada luka yang perlu waktu untuk sembuh, ia tahu Raka berusaha keras untuk memperbaiki semuanya. Sejak saat itu, mereka belajar untuk saling menghargai waktu dan komunikasi. Raka mulai lebih bijak dalam memilih pekerjaan, memastikan ada waktu yang cukup untuk dihabiskan bersama Sinta. Mereka berdua tumbuh bersama, baik dalam cinta maupun dalam perjalanan masing-masing.

Hubungan mereka tidak selalu mudah, tapi keduanya yakin bahwa dengan cinta, pengertian, dan komunikasi, mereka bisa melewati segala rintangan. Raka akhirnya menemukan keseimbangan antara mimpi dan cinta, dua hal yang selama ini ia anggap sebagai dua kutub yang berbeda, kini berjalan berdampingan dalam hidupnya.

 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Senin, 16 September 2024 - 08:15 WITA

Mengejar Mimpi di Panggung dan Cinta

Berita Terbaru